Tak
banyak dari kita yang tahu bahwa kebahagiaan yang sesungguhnya berasal dari
diri kita sendiri. Sering kita mencari kebahagiaan dengan membeli barang-barang
mewah, atau nongkrong sampai larut malam dengan teman-teman, atau bahkan melakukan
hal-hal agar kita bisa terlihat seperti orang lain. Mungkin karena kita tidak
percaya diri tampil apa adanya di depaan khalayak umum, dan memilih hidup seperti
orang-orang yang mungkin tidak sefrekuensi dengan gaya hidup seperti itu. Namun
meski telah melakukan itu semua, terkadang hati kita tetap terasa hampa seolah
ada yang kurang tapi tak tahu apa yang kurang tersebut. Jawabannya sangat
sederhana. Karena kebahagiaan yang sebenarnya ada dalam diri kita. Kita lupa bahwa
kunci kebahagiaan adalah diri kita sendiri. Sometimes,
we forget to deal with ourselves and we get lost in people’s way. Dan jalan
keluarnya adalah self-love. So, let’s
talk about it.
Tak
jarang kita mendengar tentang self-love,
tapi mungkin kita belum tahu arti yang sebenarnya dari istilah tersebut. Self-love
sendiri adalah metode yang dilakukan untuk menerima segala keadaan yang menjadi
bagian dari diri kita. Baik itu kelebihan yang kita sanggupi, maupun kekurangan
yang kita miliki. Peran self-love
seperti membran yang menyelimuti diri dari perasaan kecewa dan keputusasaan dan
depresi atas diri kita. Tak sampai disitu, slef-love
juga merupakan sikap dan tindakan yang mengapresiasi diri dan menghargai semua
bentuk pencapaian yang telah diraih meski itu berupa hal-hal kecil. Karena sikap
ini selalu menitikberatkan pada kepedulian terhadap diri dalam bentuk apapun
yang menghasilkan aura positif.
Self-love
ini sangat populer di semua kalangan. Namun tidak semua berhasil menerapkannya.
Karena memang self-love ini sangat
sulit untuk diimplementasikan ke dalam kehidupan kita. Bukan hal mudah ketika
kita harus menghadapi kenyataan yang menimpa diri kita dan tidak sesuai dengan
ekspektasi awal. Dalam keadaan demikian
terkadang kita mendapati diri kecewa terhadap diri sendiri. Situasi ini jika dibiarkan berlanjut ke
jenjang yang lebih berat akan membawa dampak buruk bagi kesehatan mental kita
sendiri, untuk itu selflove berperan penting mengatasi situasi ini. Pertanyaannya kemudian adalah bagaimana cara
kita mencintai diri sendiri?
Untuk
mencintai maka terlebih dahulu kita perlu berkenalan, pun terhadap diri
sendiri. Monolog adalah salah satu cara
yang dapat kita tempuh. Berdialog dengan
diri sendiri, mempertanyakan hal hal yang mengganggu atau membuat tak nyaman
selama ini. Nah bermonolog atau bicara
pada diri sendiri ini dapat membantu kita menemukan jawaban dari hal hal yang
mengganggu diri sendiri. Keadaan ini
bila sering dilakukan atau diulangi akan membsuat kita mengenali pribadi kita
dengan lebih baik. Jauh kedepannya hal
ini akan menjadi langkah strategis dalam interaksi sosial kita di masyarakat,
karena diharapkan output monolog ini salah satunya adalah dikenalinya kelebihan
dan kekurangan diri sendiri.
Mencintai
diri sendiri juga dapat dilakukan dengan berlatih menerima diri sendiri apa
adanya termasuk kelebihan dan kekurangan yang sudah diketahui pada proses
monolog tadi. Terhadap kekurangan kita
harus dapat menerimanya dengan lapang.
Pemahaman keagamaan juga sangat berperan dalam hal ini, bahwa manusia
tidak ada yang sempurna sebagai makhluk adalah keniscayaan yang harus
diterima. Bahkan dengan menyadari dan
menerima kekurangan diri sendiri tidak menutup kemungkinan kita melihat celah
mengolah kekurangan tersebut sembari memaksimalkan potensi atau kelebihan yang
dimiliki.
Kelebihan
yang dimiliki kemudian mampu menghasilkan sebuah pencapaian yang mungkin hanya
kita seorang yang mampu melakukannya. Pencapaian inilah yang menjadi poin lebih
dari diri kita. Mengapresiasi pencapaian tersebut juga merupakan cara elegan
dari metode self-love ini. Hidup menjadi
individu yang penuh akan nilai positif semacam apresiasi terhadap diri sendiri
akan sangat mempengaruhi keadaan mental dan kondisi kejiwaan kita. Tentu ini
menjadi poin yang perlu disorot lebih. Bukan hal mudah untuk memulai
mengapresiasi pencapaian kita. Umumnya kita justru akan mengevaluasi dan
mencari-cari bagian yang kurang dari setiap pencapaian kita yang mana ini akan
menjadi sebuah tolak ukur untuk pembanding-pembanding terhadap pencapaian orang
lain. Bukannya menghasilkan nilai positif, malah akan membuat kita merasa
kecewa terhadap diri sendiri. Dengan memulai sebuah apresiasi terhadap diri
kita, akan sangat memberikan dampak yang luar biasa dalam aspek dan elemen
kehidupan individual kita. Apresiasilah pencapaian apapun dan hal tersebut akan
membuat suasana hati membaik dan memicu kita untuk lebih berkembang lagi
Mencintai
diri sendiri juga dapat dilakukan dengan mengkondisikan diri untuk selalu
berada dalam keadaan yang baik, salah satunya adalah dengan memilih pergaulan
yang baik dan positif, karena harus dipahami bahwa pergaulan sangat besar
pengaruhnya terhadap diri sendiri.. Untuk itu perlu selalu menempatkan diri
dalam situasi dan kondisi yang baik dan bermanfaat. Bergaul dengan orang baik dan mengikuti
kegiatan kegiatan positif dalam suatu komunitas akan membawa dampak baik yang
sangat banyak.
So,
apa lagi yang kamu tunggu? Yuk mulai mencintai diri sendiri.
Let’s deal with ourselves. Cause you
are perfect in your own way
Komentar
Posting Komentar